Tuhanku Ilahku

Tuhanku...
Hebatnya Engkau!
Engkau sudah sedia ada sedari awal, sejak azali.

Tika itu...
Terang dan gelap belum ada.
Engkau tidak berada di dalam terang mahupun di dalam gelap.
Malahan Dikaulah yang menciptakan keduanya.

Tika itu...
Ruang dan posisi belum wujud.
DiriMu tiada dipengaruhi ruang maupun posisi.
Tiada depan, belakang, atas, bawah, kiri, kanan...
Selepas Engkau menciptakan kesemuanya
Barulah kesemua itu ada.

Tika itu...
Pikiran belum ada
Kerna tiada siapa yang berpikir
Sedangkan Dikau tiada memerlukan kepada berpikir
Sesudah Kauwujudkan makhluk berakal, barulah berpikir itu ada.

Berpikir memerlukan kronologi
Ada turutannya.
Tapi Engkau sudah mengetahui segalanya sedari azali
Sebab itu Dikau tiada membutuhkan kepada berpikir.

Engkau sudah sedia tahu sejak awal
Apa yang bakal terjadi dan kesudahannya... sekaligus pada masa yang sama.
Dikau tiada berhajat pada kronologi.
Dikau tiada berhajat kepada masa dan waktu.

Apa saja yang berpikir, itu ialah makhluk.
Tuhan tidak berpikir, Dia sedia tahu.

Tika itu..
Tika azali itu...
Lemah belum ada.
Kelemahan belum wujud, belum tercipta.
Setelah Tuhan menciptakan makhluk, barulah kelemahan itu wujud.
Oleh itu...
Apa saja yang lemah, tiada lain adalah makhluk
Yang dijadikan oleh Bapanya/ Khaliknya.

Tika itu...
Khayalan belum ada.
Kerna Tuhan tidak berkhayal.
Berkhayal membutuhkan kronologi, butuh masa.
Semua itu bersifat lemah.
Mustahil Tuhan lemah.
Apa saja yang lemah, maka tidak layak menjadi Tuhan.

Khayalan memerlukan warna
Khayalan memerlukan bentuk
Khayalan memerlukan ruang
Khayalan memerlukan sisi
Khayalan memerlukan sempadan
Barulah ia bisa dikhayalkan

Padahal Tuhan tahu segala-galanya sedari awal
Tanpa membutuhkan itu semua.
Gambaran yang ada dalam pengetahuan Dia...
tidak membutuhkan warna, bentuk, ruang, sisi, sempadan untuk digambarkan-Nya.

Yang memerlukan semua itu untuk berkhayal...
ialah makhluk.

Tika itu...
Agama belum ada
Kerna Dikau tiada berhajat kepada agama
Tiada sesiapa yang menciptakan Engkau
Tiada sesiapa yang mengkhayalkan Engkau
Tiada sesiapa yang bermimpikan Engkau

Selepas Dikau menciptakan makhluk berakal dan bernafsu
Yang ditanggung ke atas mereka kewajiban beragama
Iaitu jin dan manusia
Barulah datangnya agama.

Tika itu...
Tika azali itu...
Mimpi belum ada.
Kerna hanya makhluk yang bermimpi, Dikau tidak.
Kerna mimpi berhajat kepada warna, bentuk, ruang, kronologi, masa dll.
Sedangkan pengetahuanMu tdak membutuhkan itu semua.

Engkau Maha Berkuasa atas segala-galanya.
Maksudnya Dikau memerintah segala-dalanya.
Tiada suatu apapun yang terkeluar daripada kemahuanmu.

Maka, mana bisa Engkau bermimpi?
Kerna mimpi diluar kawalan orang yang sedang bermimpi.
Orang yg bermimpi tidak bisa memilih mimpi.
Tidak berkuasa menentukan permulaan, klimaks dan pengakhiran mimpinya.

Jika Engkau pun bermimpi...
Tidak mampu mengawal mimpi...
Tidak bisa memilih mimpi...
Engkau tidak Maha Berkuasa lagi.
Maka Dikau tidak layak menjabat sebagai Tuhan.
Taraf-Mu setara makhluk aja.

Atas itu maka aku yakin
Engkau tidak bermimpi.
Hanya makhluk yang bermimpi.

Kemudian...
Muncul makhluk pertama.
Meletusnya Big Bang!
Bermulalah masa, arah, ruang, warna, terang, gelita, sempadan, posisi dsb.
Bermulalah kronologi.

Sebelum itu tidak ada kronologi.
Apa yang ada pada pengetahuan('otak')Mu...
sifar kronologi.
Engkau sedia tahu segala-galanya sejak awal.

Engkau tahu hamba-Mu Yesus akan lahir.
Kemudian ia akan berdakwah.
Lalu ia coba disalib.
Lalu ia diangkat ke sisi-Mu.
Semuanya itu sudah sedia Engkau ketahui sejak azali,
secara tanpa kronologi.

Tika Dikau sedia tahu yang Yesus akan lahir
Tika itu juga Engkau sudah sedia tahu yang ia akan berdakwah
Tika yang sama juga Engkau udah sedia tahu yang ia coba disalib
Dan tika itu jugalah Engkau sudah sedia tahu yang ia akan diangkat ke sisi-Mu
Segalanya Engkau sudah sedia tahu tanpa membutuhkan kronologi.

Engkau tahu awal dan akhir sesuatu perkara...
Awal dan akhir seseorang...
Sejak azali
Sejak saat pertama...
Ataupun yang tepatnya sejak sebelum wujud saat pertama lagi.
Engkau tidak berfikir secara kronologi.
Hanya makhluk yang berfikir secara kronologi.
Dikau bebas daripada kronologi.
Apa yang ada pada pengetahuanMu, bebas daripada kronologi.

ANATTA (ketiadaan aku atau diri).
________________________________________

"Hanya 'Dukkha' yang terjelma, tiada seorang penderita pun yang berada; segala perubahan terjadi, tetapi pembuat perubahan itu tidak tertemukan; ada Nirvana, tetapi tak seorangpun yang memasukinya; Ada jalan, tetapi tak seorang pengunjungpun yang melewatinya. "
(Visuddhi Magga. XVI).

Tika itu...
Tika azali itu...
PengetahuanMu tidak pernah bertentangan
'Pikiran'Mu tidak pernah bertentangan
Dan begitulah selama-lamanya...
Kerna Engkau bebas daripada sebarang perubahan.

Tika itu...
Engkau sudah sedia tahu segala-galanya.
Dan Engkau kekal sedia tahu segala-galanya sampai bila-bila pun.
Tidak pernah Engkau pernah tidak tahu walaupun satu saat.
Sesiapa jua yang pernah enggak tahu walaupun sesat...
Bukanlah Tuhan.

Alangkah besar bedanya antara pengetahuanMu dengan pengetahuan makhluk!
Engkau tahu segala-galanya, aku tahu sedikit2 aja.
Ilmu tentang organ2 di dalam tubuhku pun tidak kuketahui 100persen.
Ilmu tentang sebiji mataku saja pun tidak kutahu 100 persen.

Padahal Engkau sedia dan sentiasa tahu segala-galanya tentang diriku...
Tentang bumi ini
Tentang Sistem Suria ini
Tentang Galaksi Bima Sakti ini
Tentang 7 langit
Tentang apa saja yang berada di bawah arasy-Mu

PengetahuanMu bebas kronologi
Namun pikiranku membutuhkan kronologi.
Khayalanku butuhkan kronologi.
Mimpiku juga menbutuhkan kronologi.

Salam,

Barangsiapa kasihkan Allah ikutlah Muhamad nescaya dapat pengampunan serta rahmat kasih sayangdan pengampunan.

agus wrote:Salam,

Barangsiapa kasihkan Allah ikutlah Muhamad nescaya dapat pengampunan serta rahmat kasih sayangdan pengampunan.

nak kasihkan Allah masakan hanya dikhususkan ikut org tertentu shj??..

Peganglah dengan tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai.

salam tuan agus...


Macam mana kita nak berpegang pada tali2 Allah? cuba jelaskan....

tuan haji wrote:salam tuan agus...


Macam mana kita nak berpegang pada tali2 Allah? cuba jelaskan....

Menarik jugak persoalan ni, moga ada sambungannya..

Sajak dan syair memang indah,
Enak dibaca dan dihayati,..

namun apakah cerita sebenarnya....
jika puisi2 itu diterjemahkan.

Bagaimana kita menterjemahkan TIDAK GELAP dan TIDAK TERANG
TIDAK GERAK dan DIAM.

Sedangkan dalam keadaan pegun juga ada perbuatan dan sifatnya.
Sebuah meja yg.tak bergerak juga ada perbuatannya.